Cara mengukur Tahanan Grounding

Grounding adalah sistem yang tak terpsahkan dari suatu instalasi listrik yang berfungsi sebagai pengaman bagi manusia , bangunan dan peralatan listrik. Grounding  di gunakan dalam berbagai aplikasi, contohnya pada rangkaian electronik, instalasi listrik rumah tangga, industri, dan jaringan pln , baik itu berupa Trafo , Gardu , gedung bertingkat, industri dan lain lain.



Jadi grounding secara singkat adalah adalah  jalur  penghantar yang menghubungkan suatu titik yang bukan penghantar ( bodi peralatan )ke Bumi. 

Berfungsi mencegah terjadinya kontak antara manusia dengan tegangan listrik yang bocor akibat kegagalan isolasi penghantar atau konsleting.

Berdasarkan PUIL , tahanan grounding tidak boleh lebih dari 5 ohm.


Grounding ada 2 macam :

1. Grounding Instalasi rumah

    Grounding dipasang pada KWH meter menuju ke bumi melalui kabel penghantar dan pipa grounding

2. Grounding Instalasi Penangkal Petir

     Berfungsi sebagai penghantar arus yang besar menuju ke bumi. Grounding dipasang dari batang   

     penangkal petir yang berujung runcing menuju batang grounding melalui kabel penghantar.            

     Melindungi manusia dan peralatan listrik dari sambaran petir

Grounding instalasi rumah dan penangkal petir harus terpisah paling tidak berjarak 10 meter dan nilai tahanan tanah kurang dari 5 ohm.



Gambar diatas memperlihatkan salah satu cara pemasangan penangkal petir dalam suatu bangunan atau gedung, berdasarkan standard internasional NFPA .jarak antara ujung penangkal petir dan bangunan sebesar 10 inch atau 254 mm.





Gambar diatas berikutnya adalah kedalaman minimal suatu batang grounding. kedalamannya adalah 10 ft atau 3 m.

  



Gambar diatas menunjukkan cara pengukuran denagn alat ukur grounding yang umum terdapat dipasaran. jarak antara elketroda pengukuran sebesar 5 sd 10 meter. perhatikan juga warna warna kabel elektroda pengukuran tersebut.


  
Penambahan batang Grounding

Bila nilai grounding lebih dari 5 ohm, untuk menghasilkan nilai dibawah 5 ohm , menggunakan rumus sebagai berikut :


R     =     1,1  ( Rm / n )

Dimana :

R      =  Nilai ground total
Rm   = Nilai ground 1 batang grounding
n      =  Jumlah batang


Contoh :

Satu batang grounding nilai resistansinya 8 ohm
Berapa jumlah batang yang diperlukan agar diperoleh resistansi tanahnya dibawah 5 ohm?

 R     =     1,1  ( Rm / n )

 5     =   1,1  (  8 / n )

8 / n  =     5 / 1,1 = 4,54

n      =   1,76
        
n      =   2  batang





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Ampere MCB 3 Phase

Cara Menghitung Grounding

Perbedaan Kabel NYM ,NYY, NYA, BC, NYFGBY