Cara Menghitung Grounding


Grounding adalah  jalur  penghantar yang menghubungkan suatu titik yang bukan penghantar ( bodi peralatan ) dengan koneksi langsung ke Bumi. 

Berfungsi mencegah terjadinya kontak antara manusia dengan tegangan listrik yang bocor akibat kegagalan isolasi penghantar atau konsleting

Bagian logam yang terpapar dari peralatan listrik terhubung ke ground, sehingga kegagalan isolasi internal akan memicu mekanisme perlindungan seperti sekering atau pemutus sirkuit di sirkuit untuk mengeluarkan daya dari perangkat. 

Koneksi ke tanah juga membatasi penumpukan listrik statis terhadap perangkat yang peka terhadap listrik statis.

Ini memastikan bahwa bagian yang terpapar tidak pernah dapat memiliki tegangan berbahaya , yang dapat menyebabkan sengatan listrik jika orang yang terhubung ke tanah menyentuh mereka.

Dalam sistem distribusi tenaga listrik, konduktor protective earth (PE) adalah bagian penting dari keselamatan yang disediakan oleh sistem grounding.

Grounding sendiri banyak di gunakan dalam berbagai kebutuhan seperti misalnya di rangkayan elctronik, instalasi listrik rumah tangga, jaringan pln, trafo listrk, gardu , gedung bertingkat, industri dan lain lain.


Grounding ada 2 macam :

Grounding Instalasi rumah

Grounding dipasang pada KWH meter menuju ke bumi melalui kabel penghantar dan pipa grounding


Grounding Instalasi Penangkal Petir

Berfungsi sebagai penghantar arus yang besar menuju ke bumi. Grounding dipasang dari batang penangkal petir yang berujung runcing menuju batang grounding melalui kabel penghantar. Melindungi manusia dan peralatan listrik dari sambaran petir


Grounding instalasi rumah dan penangkal petir harus terpisah paling tidak berjarak 10 meter dan nilai tahanan tanah kurang dari 5 ohm ( berdasarkan PUIL )





Gambar diatas menunjukkan cara mengukur suatu grounding dengan alat ukur Earth Tester

langkah langkah pengukuran

1. Siapkan alat pengukur grounding earth tester

2. Tancapkan besi berbentuk T sebanyak 2 buah dengan jarak masing masing 5 meter

3. Sambungkan kabel test warna hijau ke kabel grounding dengan alat penjepit earth tester.

4. Sambungkan kabel test  warna kuning kebesi T1 yang berjarak 5meter dari test lead warna hijau

5. Sambungkan kabel test  warna merah ke besi T2 yang berjarak 5 meter dari besitT1 atau sekitar 10 meter dari test lead warna hijau

6. Putar switch earth tester dan pilih posisi  selector di posisi 20 ohm.

7. Bila hasilnya di bawah 5 ohm berarti hasilnya sesuai standard. Lebih bagus lagi bila  hasilnya dibawah 1 ohm .


Perhitungan Grounding :

Bila hasil pengukuran grounding lebih dari 5 ohm, bisa ditambahkan batang grounding.

Penambahan batang Grounding bila nilai grounding untuk menghasilkan nilai dibawah 5 ohm , menggunakan rumus sebagai berikut :


                                         R     =     1,1  ( Rm / n )


Dimana :

R      =  Nilai ground total

Rm   = Nilai ground 1 batang grounding

n      =  Jumlah batang


Contoh :

Satu batang grounding nilai resistansinya 8 ohm
Berapa jumlah batang yang diperlukan agar diperoleh resistansi tanahnya dibawah 5 ohm?


            R     =     1,1  ( Rm / n )



            5      =   1,1  (  8 / n )

      8 / n      =     5 / 1,1 = 4,54

            n      =   1,76
        
            n      =   2  batang

Jadi jumlah batang grounding yang diperlukan adalah 2 buah






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menghitung Ampere MCB 3 Phase

Perbedaan Kabel NYM ,NYY, NYA, BC, NYFGBY