TOR ( Thermal Overload Relay )
Alat pengaman Motor Listrik yang berfungsi sebagai pemutus arus lebih disaat terjadi over load atau hubung singkat.
Cara Kerja
Bila ada arus yang melebihi kapasitas setingan , komponen bimetal memanas dan memutuskan rangkaian kontaknya .
Overload Relay biasanya dipasang dengan contactor. Ujung penghantar bagian atas dari Overload Relay dimasukkan ke lubang soket dari kontaktor bagian bawah
Bagian bagian dari Thermal Overload Relay
Pada bagian atas terdapat 3 penghantar yang biasanya terhubung ke contactor. penghantar tersebut menerima aliran listrik 3 fasa dan keluarannya dibagian bawah terhubung ke suply motor listrik 3 fasa.
Setting arus terletak ditengah seperti pada gambar. Terminal no 97 dan 98 merupakan terminal auxiliary contact Normally Open ( NO ) , sedangkan terminal no 95 dan 96 merupakan terminal Auxiliary Contact Normally Close ( NC ).
Contoh Perhitungan Setingan Overload Relay :
Sebuah Motor Induksi dengan spesifikasi sebagai berikut :
Daya motor 11 kw , 380 V, 50 Hz, Cos phi 0,8
Berapa besar setingan arus pada Thermal Overload Relay ?
Penyelesaian :
Nilai setingan dari arus TOR sesuai PUIL adalah nilai nominal.
jadi nilai arus nominal berdasarkan perhitungan In = 20,9 ampere
Nilai setingan OLR = 20 ampere ( pilih angka terdekat dari spesifikasi OLR yang ada di pasaran ).
Gambar dibawah memperlihatkan grafik karakteristik dari Overload Relay produk Schneider.
Pada area overload zone di kurva no 1 memperlihatkan kurva dari thermaloverload relay yang besarnya arus mulai dari In sampai dengan 10 x In. Terlihat area overloadnya cukup lebar. Diatas itu sudah masuk area short circuit.
Penjelasan lebih detail untuk kurva yang lain diperlihtkan pada grafik dibawah
Besar arus Ico atau arus overload diseting dibawah 10 x In. Penjelasan yang lain bisa diperhatikan pada grafik diatas.
Aplikasi Thermal Overload relay pada starting motor direct online ( DOL )
Rangkaian dibawah menunjukkan wiring rangkaian dari control motor DOL dilengkapi dengan OLR
Cara Kerja :
Supply tegangan 1 fasa sebagai tegangan control 220 V dihidupkan.
Tombol Start ditekan
Arus mengalir mengaktifkan coil contactor KM dan kontak KM - NO dari posisi Off ke posisi ON. Lampu RUN warna hijau akan ON dan menyala, sehingga motor hidup . Sedangkan kontak KM - NC membuka sehingga lampu warna merah padam.
Tombol Stop ditekan
Arus tidak mengalir ke KM dan rangkaian jadi terbuka dan coil Contactor KM jadi OFF. Sehingga Motor mati.
Bila terjadi Overload, kontak relay OLR - NO menjadi NC sehingga lampu kuning menyala, sedangkan kontak OLR - NC menjadi NO ,sehingga rangkaian control menjadi terbuka dan aliran ke coil contactor mati dan motor juga mati.
Untuk mengaktifkan lagi , tombol reset dari OLR bisa ditekan dan motor bisa dioperasikan lagi.
Contoh gambar wiring rangkaian dari penerapan Thermal overload Relay untuk control starting DOL.
Demikian uraian singkat dari pembahasan fungsi OLR dan aplikasinya.
Semoga Bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar